Monday, July 28, 2008

saatnya untuk bersyukur...

Akhirnya, ada kepastian dari dokter tentang status kakak ku. Bukan hasil " sim salabim" yang menyatakan kalau kaka ku terbebas dari penyakit itu namun suatu kepastian untuk jenis penyakit yang diderita serta langkah-langkah untuk mengantisipasinya. Akhirnya, diagnosa dokter di sana berbeda dengan yang di sini.

Syukur kuucapkan kepada Sang Maha Kuasa untuk hasil diagnosa yang sudah jelas. Semua pengobatan berjalan lancar. Semuanya tidak terlepas dari bantuan orang-orang di sekitar kami yang sepertinya berlomba-lomba untuk memberikan bantuan kepada kami. Terima kasih untuk orang-orang yang Engkau kirimkan untuk kami. Kepada dokter yang memberikan pengobatan juga kepada orang-orang yang setia mendoakan kami sekeluarga.

Syukur kuucapkan untuk setiap kemudahan proses pengobatan. Urusan administrasi yang dikatakan cukup merepotkan tidak menjadi kendala.

Syukur kuucapkan untuk pelajaran hidup yang bisa kupetik dari peristiwa ini. Pengharapan itu selalu ada. Meskipun kutahu, semuanya akan lebih berat lagi. Tidak akan pernah kembali seperti dulu lagi. Namun aku akan tetap belajar untuk mampu menjadi dewasa dalam hidup dan melihat bahwa hidup bukan sekedar kebahagiaan. Karena kita hidup bukan untuk bahagia dan mendapatkan apa yang kita inginkan namun kita hidup yang lebih bermakna. Punya visi, misi dan tujuan yang jelas. Hidup yang berkualitas, tidak sekedar berapa lama kita hidup, namun apakah hidup yang dijalani sekarang punya arti bagi orang lain. Berikan hidup untuk hidup orang lain....

2 comments:

Anonymous said...

Nora: "Karena kita hidup bukan untuk bahagia dan mendapatkan apa yang kita inginkan namun kita hidup yang lebih bermakna".

Berbahagialah orang yang sakit, karna ia tahu artinya sehat. Berbahagialah orang yang miskin, karna ia tahu artinya kaya. berbahagialah orang yang jatuh, karna ia tahu artinya jaya, .....

Berbahagialah orang yang menderita karna ia tahu artinya bahagia.

keinginan adalah buah dari mimpi. misi dan visi adalah buah dari sebuah keinginan. keinginan adalah buah dari penderitaan.

karna sewaktu menderita, kita bermimpi untuk bahagia.

berbahagialah karna kita harus berbahagia, walau untuk mencapai itu harus melewati banyak sekali tantangan.

dan akhirnya, berbahagialah yang mendapatkan tantangan besar, karna akhirnya ia memaknai suatu mujizat besar!

ingin bahagia adalah sebuah kejujuran, dan harus diakui. karna pengucapan syukur hanya lahir dari sebuah kejujuran dalam memaknai hidup yang bahagia, apapun kondisinya.

salam kenal dari kejauhan....

Anonymous said...

kok bisa salah diagnosa gitu ya dokternya?
buat deg degan aja
tapi syukurlah nor, kk mu fine2 aja

iya, ini mungkin proses menuju dewasa itu nor
hidup ga cuma hahahihi da hura2
kadang perlu tempaan untuk menjadi matang

selamat menuju kedewasaan ya