Friday, February 1, 2008

Bulan penuh cinta (?)

Bulan februari, bulan kedua dalam kalender masehi ini selalu diagung-agungkan bagi para pemuja cinta sebagai bulan penuh cinta. Benarkah demikian? Ya, alasannya mudah kebetulan hari valentine jatuh di tanggal ke 14 bulan ini. Kalau anda salah satu diantara yang pemuja cinta sah-sah saja punya anggapan demikian, dan bagi anda yang tidak berpikiran demikian ya cobalah untuk belajar dari salah satu pemuja cinta di sekitar anda.
Hari pertama di bulan ini, diawali dengan terjadinya banjir di kota Jakarta. Banjir sudah semacam penyakit tahunan bagi warga kota Jakarta. Menurut salah satu sumber informasi, banjir kali ini lebih parah dibandingkan banjir tahun lalu. Padahal ini masih awal musim hujan, jadi bisa dibayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya jika hujan tidak juga berhenti. Banjir besar, itu yang akan terjadi. Tapi, tentu saja seluruh warga Jakarta tidak mengharapkan itu terjadi. Jakarta, ibukota negaraku yang malang harus menjadi kolam raksasa setiap tahunnya.
Lain di Jakarta lain pula yang terjadi di kota Medan. Kota dimana saya tinggal saat ini. Hari ini diawali dengan peristiwa demonstrasi mahasiswa NOMENSEN yang hingga saat ini tidak jelas tujuannya apa, selain menimbulkan macet dan tertundanya ujian semester mahasiswa tersebut. Entah apa yang ada di benak para mahasiswa serta dosen-dosen yang terkait dengan melakukan demonstrasi yang demikian. Merugikan masyarkat umum? jelas itu yang ada. Bayangkan saja, lokasi universitas Nomensen ini merupakan jalan besar yang dilewati banyak kendaraan dan para karyawan yang hendak berangkat kerja. Demonstrasi yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB tentu saja menyebabkan banyak karyawan yang telat ke kantor. Selain itu, tertundanya ujuan semester mahasiswa menyebabkan kerugian pada mahasiswa itu sendiri. Anehnya, ada juga yang merasa senang dengan tertundanya ujian.
Entahlah, setiap orang punya pikirannya masing-masing dan mari menghormatinya.
Setiap kejadian yang mengawali awal bulan ini, mari kita syukuri dan ambil hikmahnya sebagai pembelajaran untuk ke depannya. Tetap menjadikan bulan ini sebagai bulan yang penuh cinta. Bisa jadi, bencana banjir di Jakarta menjadi salah sarana untuk menunjukkan cinta dengan membantu sesama yang mengalami musibah tersebut. Tidak perlu menjadi seorang cassanova, hanya menunjukkan sisi humanis untuk menebarkan cinta di bulan yang penuh cinta

No comments: